Rangkaian Listrik I ( Dengan Motor)
LAPORAN PRAKTIKUM 1
HIDROLIK
(HYDRAULYC)
(KONTROL SILINDER AKSI GANDA DENGAN
MENGGUNAKAN ONE WAY FLOW CONTROL)
DISUSUN
OLEH :
ANDI
SHULFAH AMIR (015 003 08)
PROGRAM
STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK
BOSOWA
MAKASSAR,
05 NOVEMBER 2015
A. TEORI DASAR
Sejak
berabad-abad yang lalu, orang telah mempergunakan zat cair untuk membantu
mengangkat beban. Pada tahun 1648 Pascal menganalisis tekanan yang dirumuskan
olehnya dan disebut Hukum Pascal. Pada tahun 1795 Bramah dari Inggris
menerapkan hukum Pascal untuk membuat press yang dapat membangkitkan tenaga
cukup tinggi. Pada tahun 1877 dibangun
sebuah pompa di suatu kota industri untuk menyuplai tekanan dan untuk
mengoperasikan press, alat angkat, lift. Pada tahun 1906 sistem hidrolik
digunakan sebagai penyetir meriam dan pengemudi kapal untuk pertama kalinya.
Sekitar tahun 1926 ditemukan pompa dengan tekanan dan kecepatan tinggi, maka
hal ini memberikan titik awal yang cerah akan berkembangan system hidrolik.
Sejak ini sistem hidrolik banyak digunakan di berbagai bidang penerapan dengan
mengingkatkan kemampuan dan desainnya.
Sistem
Hidrolik berfungsi sebagai sistem pemindahan tenaga ataupun sebagai sistem
kontrol banyak dipilih karena keuntungan-keuntungan yang dimilikinya bila
dibanding dengan sistem yang lain. Oleh sebab itu banyak para teknisi atau para
enginer mempelajarinya, untuk diterapkan di industri atau perusahaan
masing-masing.
Sistem
Hidrolik merupakan salah satu bagian dari cabang ilmu mekanika fluida yang
diaplikasikan untuk proses industri. Dalam sistem hidrolik fluida cair
berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral (Oli) adalah jenis fluida yang
sering dipakai.
Lebih
spesifik Sistem
Hidrolik adalah
suatu sistem/peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi/kemampuan
yang ada pada zat cair ( liquid ). Berdasarkan kata Hidrolik berasal dari bahasa
Yunani yakni “hydro” = air, dan
“aulos” = pipa. Jadi hidrolik dapat diartikan suatu alat yang bekerja
berdasarkan air dalam pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik
kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian)
atau oli saja
Sifat dan Hukum Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat
Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Namun antara zat
cair dan gas dapat dibedakan : Zat cair adalah Fluida yang non kompresibel
(tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan,
sedangkan Gas adalah fluida yang kompresibel, artinya dapat ditekan (mampu
mampat). Bagian dalam fisika yang mempelajari tekanan-tekanan dan gaya-gaya
dalam zat cair disebut HIDROLIKA atau MEKANIKA FLUIDA yang dapat dibedakan
dalam :
a. Hidrostatik : yaitu ilmu yang mempelajari tentang gaya maupun
tekanan fluida yang diam, disebut juga teori persamaan kondisi-kondisi dalam
fluida. Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah pemindahan gaya dalam
fluida. Seperti kita ketahui , contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
b. Hidrodinamik : yaitu ilmu yang mempelajari gaya - gaya maupun
tekanan di dalam fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang
mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah perubahan dari energi
aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidroelektrik. Jadi perbedaan yang
menonjol dari dua sistem di atas adalah dilihat dari fluida cair itu sendiri.
Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat utama
(pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang
mengandung energi (pembangkit tenaga hidro).
Keuntungan Sistem (Kontrol) Hidrolik
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a) Mudah dalam pemasangan
b) Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan fluida.
c) Fleksibel dalam penempatan komponen transmisi tenaga.
d) Gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk mengangkut gaya yang besar.
e) Penerus gaya (oli) juga berfungsi sebagai pelumas.
f) Beban dengan mudah bisa dikontrol dengan menggunakan katup pengatur tekanan (relief valve).
g) Dapat dioperasikan pada kecepatan yang berubah-ubah.
h) Arah operasi dapat dibalik seketika.
i) Lebih aman jika beroperasi pada beban berlebih.
j) Tenaga dapat disimpan dalam akumulator.
Sistem Hidrolik
|
·
Fluida
kerja:
-
Minyak (
oli )
-
Tidak dapat
dimampatkan
·
Tenaga/gaya
yang dihasilkan:
-
Besar ( di
atas 50.000 N)
·
Aplikasi:
-
Cocok untuk
sistem kerja alat berat
·
Biaya/harga
peralatan:
-
Cukup mahal
·
Gerakan
-
Kecepatan
rendah
-
Kontrol
baik
-
Dapat
diperlambat
·
Catatan
-
Bising
-
Kebocoran
berbahaya dan sulit terlihat dan bahaya kebakaran
|
Simbol-Simbol yang digunakan dalam Pratikum:
A.
Simbol unit tenaga (Prime Power)

B.
Simbol pompa
Hidrolik (Hidrolik Pump)


-Simbol
Saringan (Filter) -Selang Hidrolik
(Hose)
![]() |
![]() |
||
C. Elemen Pengatur (Control Elements).

Katup
2/2 dengan tombol (push button)
![]() |
Katup
3/2 dengan rol (roller)
![]() |
Katup 4/2 dengan tuas dan pegas (spring)
![]() |
Katup 5/2 dengan tombol dan penahan (detent)
-Katup pengatur tekanan (Pressure regulator).
![]() |
![]() |
Adjustable Set
-Katup pengatur aliran (Flow control valve).
![]() |
|||
![]() |
Set
Adjustable
D. Unit Penggerak (Actuators).
i.
Penggerak
lurus (Linear actuator):


ii.
Penggerak putar (Rotary actuator):


Simbol
sistem pneumatik dan hidrolik pada umumnyasama,namun simbol pembuangan untuk
sistem hidrolik yaitu :
T = untuk
saluran kembali ke tangki penampungan oli hidrolik.
1. Gaya
Di dalam ilmu fisika, gaya adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa
mengalami percepatan. Gaya
memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang
digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N).
perlambatan) seperti pada rumus berikut :
F = m.a , di mana F = gaya N ( Kg m/ s-2),
m = massa
(kg), dan a = percepatan (m/s-2).
2. Tekanan
Tekanan (P) adalah satuan
fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Apabila sebuah benda
bekerja tegak lurus terhadap suatu permukaan, maka tekanan yang dihasilkan
merupakan perbandingan antara besarnya gaya dan luas permukaan di mana gaya
tersebut bekerja.
P = F/A, dimana P = Tekanan (N/m2), A = Luas
Penampang (m2)
Komponen
Sistem Hidrolik
Komponen Hidrolik memiliki simbol dan
komponen yang tidak jauh berbeda dengan Pneumatik. Adapun komponen utama sistem
hidrolik, antara lain :
a. Unit Tenaga atau Power
Pack.
·
Penggerak mula (Prime Mover)
yang berupa motor listrik atau motor bakar.
·
Pompa Hidrolik (Power Unit).
·
Tangki Hidrolik (Oil Tray).
·
Pengukur Oli Hidrolik (Flow
Measure).
·
Kelengkapan unit tenaga.
b. Saringan (Filter)
c.
Saluran
Pembagi (Hidrolik Distributor)
d. Selang Hidrolik (Hose)
e. Elemen Pengatur (Control Elements).
·
Katup
pengarah (Directional control valve).
·
Katup
pengatur tekanan (Pressure regulator).
·
Katup
pengatur aliran (Flow control valve).
f.
Unit Penggerak (Actuators).
1.
Penggerak
lurus (Linear actuator):
-
Silinder
kerja tunggal.
-
Silinder
kerja ganda.
2.
Penggerak
putar (Rotary actuator):
-
Motor
hidrolik.
-
Penggerak
putar terbatas (Limited rotary actuator).
B. PERMASALAHAN
bagaimna mengontrol Silinder Aksi
Ganda dengan Menggunakan One Way Flow Control?
C. GAMBAR RANGKAIAN
a) Gambar
dimana piston dalam keadaan normal, dimana belum ada tekanan Oliu yang mengalir
dari distributor.

b) Gambar
dimna piston maju akibat adanya tekanan oli.

c) Gambar
dimna piston mundur kembali akibat adanya tekanan udara yag melalui cabang

D. KOMPONEN
1. Manometer 1
set
2. Check valves 1 set
3. Pressure gauge 4 set
4. Pressure relief valves 1 set
5. Pump Unit 1 set
6. 4/2 Way Hand Leaver Valve(i) 1 set
7. One way flow control valve 1 set
8. Double acting cylinder 1
set
9. Emergency swich 1 set
10. Short 1
set
E. ANALISIS
Saat emergency swich (tombol power) diaktifkan, motor
hidrolik
oli akan mengalir ke saluran power (1) pushbutton, menuju ke Way Valve 4/2 imput satu dari way valve 4/2 di hubungkan ke
cylinder aksi ganda menggunakan selang, sebelum memasangkan kabel ke cylinder
aksi ganda maka sambungkan dahulu dengan manometer dan dari ujung kabel
sambungkan pula pengatur arah atau one vive flow control yang akan digunakan
untuk mengatur cairan oir yang akan mengalir, lalu setelah itu jika Way Valve sudah terhubungkan pasang pula
selang pada imput ke dua dari waw valve 4/2 sebelum itu sambungkan dahulu
dengan nanometer dan dari ujung kabel sambungkan pula pengatur arah atau one
vive flow control yang akan digunakan untuk mengatur cairan oir yang akan
mengalir, setelah semuanya selesai, tekan tombol 4/2
Way Hand Leaver Valve maka beban dri Double acting cylinder akan terangkat
akibat adanya cairan oli yang mengalir dan mengakibatkan beban terangkat dan untuk
mengatur arah naik dan turunnya beban, dan dari keluaran input Double acting
cylinder, di sambungkan ke 4/2 Way Hand Leaver Valve dan langsung menuju ke
tank atau Pump Unit agar cairan oli kmbali ke Pump Unit.
Komentar
Posting Komentar